Dibawahini telah kami tampilkan 59 artikel yang berkaitan dengan kata kunci yang anda cari yaitu Pantun Kritik Sosial Pantun Cinta Romantis Dan Pantun Nasehat Terbaru Dan Keren 2017 pantun jenaka 4 bait, pantun romantis buat pacar laki laki, drama bercampur dengan pantun bertema ejekan, berbalas pantun pendidikan, makna pantun teka teki, berbalas pantun persahabatan, pantun nasehat Pantun Karya Nenek Moyang – Setiap bangsa memiliki cara penyampaian puitik yang berbeda-beda tentang pikiran, perasaan, tanggapan terhadap lingkungan sekitar. Bangsa Jepang memiliki Haiku dan Tanka, sedangkan Bangsa Eropa mengistilahkannya dengan sebutan Soneta dan Kuatrin. Begitu pula dengan Bangsa Melayu yang memiliki pantun karya nenek moyang sebagai wadah penyampaian puitiknya. Berbicara tentang pantun, warisan budaya ini sudah umum dikenal oleh masyarakat. Sejak kecil, anak-anak Melayu sudah dikenalkan dengan sastra lama ini. Pantun yang identik dengan pengungkapan pikiran, perasaan, tumbuh dan berkembang bersama budaya masyarakat. Berikut ini penjelasan tentang sejarah pantun nenek moyang, ciri-ciri, serta contohnya Sejarah Lahirnya Pantun Karya Nenek Moyang Pantun merupakan sajak populer yang lahir dan berkembang dalam masyarakat Melayu. Tidak banyak yang tahu kapan tepatnya pantun lahir dan tercipta. Tidak ada bukti konkret tertulis tentang asal muasal dan bagaimana pantun terlahir. Abdul Jamal, seorang ahli sufi dan penyair pada abad ke-17 M menyebutkan pantun sebagai puisi yang biasa dilantunkan secara spontan. Penyampaian pantun secara lisan memiliki makna beragam, seringkali pantun dijadikan sebagai cara menyindir, berseloroh atau menghibur diri dan orang lain. Perkembangan pantun dari masa ke masa sangat dipengaruhi oleh pola hidup masyarakat. Bentuk pantun pada zaman dahulu sudah jauh berbeda dengan yang dijumpai pada masa kini. Pantun lahir, berkembang dan populer di tengah-tengah masyarakat. Sudah pasti bentuk dan strukturnya terpengaruh oleh budaya dan perilaku masyarakat yang terus berkembang. Mengenali jenis pantun dapat dilihat dari ciri-cirinya. Baca Juga Pantun Kecewa Ciri-ciri Pantun Karya Nenek Moyang Sastra lama yang disampaikan secara lisan dan turun-temurun tidak akan memiliki wujud yang tetap. Ada banyak faktor yang mempengaruhi dan membuatnya berubah. Perubahan tersebut yang menjadikan pantun nenek moyang berbeda dengan pantun modern, meskipun secara struktur sajak masih tetap sama. Beberapa ciri yang sangat membedakan pantun dahulu adalah sebagai berikut 1. Memiliki Tema Adat-Istiadat, Kebiasaan dan Nasehat Hidup Ciri yang pertama sangat sesuai dengan fakta bahwa pantun terbentuk dan berkembang berdampingan dengan masyarakat. Hal ini menjadikan pantun memiliki kaitan dan terpengaruh dengan budaya setempat. Tema pantun biasanya berasal dari hal-hal di sekitar misalnya adat-istiadat masyarakat. Sebagai sastra lama, pantun mulanya hanya disebarkan melalui lisan, misalnya dalam ceramah keagamaan, acara adat ataupun dari orang tua kepada anaknya. Seorang ibu yang sedang menimang buah hatinya dengan spontan akan mengucapkan kalimat bersajak untuk memberi pengajaran. Contoh lainnya pada perkumpulan agama maupun adat, pantun biasa digunakan sebagai pembuka acara. 2. Menggunakan Kosa Kata Lama Mengenali pantun karya nenek moyang paling mudah jika dilihat dari kosa kata yang digunakannya. Bahasa lisan dan tulisan manusia mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perubahan dan perkembangan tersebut juga mempengaruhi perkembangan pantun. Pantun yang dibuat oleh nenek moyang biasanya menggunakan bahasa Indonesia yang diadaptasi dari Bahasa Melayu. Penggunaan bahasa tersebut sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia yang digunakan saat ini. Sehingga, pantun tersebut akan terdengar berbeda dan sulit dimengerti. 3. Menggunakan Peribahasa dan Kiasan Pantun karya nenek moyang lebih sarat makna dan ajaran. Penyusunan dan pemilihan kata jauh berbeda dengan pantun modern saat ini. Dahulu pantun sangat identik dengan penggunaan peribahasa sebagai isi pantun. Banyak pula pantun yang menggunakan kata kiasan untuk menyusun baitnya. Pantun yang menggunakan peribahasa lebih sulit untuk dipahami maknanya. Perlu ditelaah terlebih dahulu agar makna yang ingin disampaikan dimengerti dengan baik. Penggunaan kata kiasan juga memiliki arti yang kurang jelas dan tidak to the point. Pantun nasehat yang dibuat oleh nenek moyang dengan kata kiasan atau peribahasa lebih sulit dipahami. Berbeda dengan pantun modern dengan tema serupa yang dibuat dengan makna lebih jelas dan mudah dipahami. 4. Mengandung Isi/Makna Nilai Sosial dan Nilai Moral Selain penggunaan bahasa yang berbeda, pantun karya nenek moyang identik dengan makna nilai sosial dan moral. Pantun lama yang merupakan hasil pemikiran dan perasaan dan tanggapan terhadap kehidupan sehari-hari juga mempengaruhi maknanya. Makna sastra lisan ini tidak akan jauh dari nilai sosial dan moral kehidupan bermasyarakat. Pantun dengan makna nilai sosial umumnya mengajarkan tentang tindakan dan perilaku baik yang disarankan pada pendengarnya. Penyampaian pantun bertujuan untuk memberi informasi dan pelajaran tentang tata cara hidup bermasyarakat. Misalnya, saling menghargai sesama dan tolong menolong. Sedangkan pantun lama yang bermakna nilai moral mengajarkan tentang cara bersikap sesuai dengan norma kehidupan. Aturan norma tersebut terbentuk secara tidak langsung berdasarkan kebiasaan yang dianut masyarakatnya. Misalnya sopan santun dan tata krama dalam bertingkah laku kepada orang yang lebih tua. Contoh Pantun Karya Nenek Moyang Serta Penjelasan Maknanya Sebagai salah satu bentuk puisi lama, pantun disebarkan secara lisan hampir pada setiap penjuru tanah air. Pantun yang disampaikan secara lisan akan lebih berkesan, lebih menarik untuk didengarkan, dan mendapat respon secara langsung pula. Berikut ini beberapa contoh pantun lama karya nenek moyang yang biasanya diperdengarkan secara lisan serta maknanya 1. Pantun Bertema Budi Baik dan Kebiasaan Manusia Manusia tumbuh dan hidup dalam lingkungan sosial. Dalam bertingkah laku, manusia mengenal hal yang disebut budi baik dan kebiasaan. Kedua hal tersebut tumbuh dan dipelajari serta digunakan selama hidup. Pada zaman dahulu, pelajaran kehidupan tersebut diungkapkan dalam bentuk pantun. Misalnya seperti berikut ini Pulau tua ada di tengah Letak di balik Angsa terlihat Hancur jasad di dalam tanah Budi baik hanya satu diingat Pantun diatas memiliki makna tentang budi baik dan adab berperilaku. Pada bagian sampiran baris 1 dan 2, bercerita tentang alam, kondisi geologi suatu tempat, dan hal duniawi. Pada bagian isi baris 3 dan 4 melukiskan tentang peristiwa tersirat yang tidak kasat mata. Kalimat “hancur jasad di dalam tanah” menjadi kiasan kondisi seseorang yang telah meninggal dan lepas dari kehidupan dunia. Berikutnya yakni “budi baik hanya satu diingat” adalah pengajaran yang ingin disampaikan melalui pantun tersebut. Bahwasanya seorang yang telah tiada meninggal tidak akan menyisakan apapun untuk dikenang kecuali budi baik selama masih di dunia. Buah pisang bawa berlayar Sampai matang di atas guci Hutang emas dapat di bayar Hutang budi kekal sampai mati Makna pantun di atas adalah tentang budi baik yang tidak bisa dibalas. Hutang piutang barang di dunia bisa dibayar atau diganti. Berbeda dengan hutang budi. Hutang budi tidak bisa dilihat dan tidak berwujud. Tidak ada ukuran seberapa besar balas budi. Oleh sebab itu, hutang budi akan dibawa sampai mati. Baca Juga Pantun Keluarga 2. Pantun Bertema Nasehat Kehidupan Selain pantun bertema budi baik dan kebiasaan, ada pula pantun lama dengan tema nasehat kehidupan. Pantun jenis ini umumnya berisi nasehat-nasehat atau pelajaran hidup. Tujuannya untuk memberitahukan hal baik dan buruk agar tidak orang lain tidak salah melangkah. Contoh pantun lama bertema nasehat sebagai berikut Air surut memetik bayam Sayur dibawa gunakan kantung Jangan tiru tabiat ayam Bertelur sebiji ramai sekampung Makna yang terkandung dalam pantun lama di atas adalah nasehat kehidupan tentang nilai-nilai moral dalam masyarakat. Ayam yang berkokok riuh saat bertelur, entah banyak atau sedikit telur yang dihasilkan. Kebiasaan ayam tersebut menjadi tabiat dan akan selalu melekat pada dirinya. Sebagai manusia yang berakal budi, hendaknya tidak mencontoh tabiat ayam. Kebiasaan banyak bicara sedikit hasil adalah perilaku yang kurang baik. Misalnya manusia yang memiliki sedikit prestasi atau keberhasilan, jangan langsung diumbar-umbarkan pada orang lain. Nilai moral tentang adab bertingkah laku sangat membedakan manusia yang berakal dengan hewan tidak berakal. Tidak salah kayu terapung Salahnya pandan bila menderita Takkan salah ibu mengandung Lihatlah diri terlalu meminta Makna barisan pantun diatas adalah pandangan tentang seburuk apapun hidup seseorang, tidak benar jika mencari pembelaan apalagi menyalahkan hal lain. Menyalahkan takdir atau kelahiran atas nasib buruk yang diterima tidak benar untuk dilakukan. Baik dan buruknya hidup seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri. 3. Pantun Bertema Adat Istiadat Pantun nenek moyang yang diadaptasi dari bahasa Melayu mengekspresikan kearifan lokal dan adat-istiadat orang Melayu. Cinta kasih dan kritik sosial juga sering dijadikan tema pantun lama. Misalnya contoh pantun berikut Tak ada guna buah pepaya Kalau tidak legit dagingnya Tak ada guna tingkah dan gaya Kalau bahasa tidak dimilikinya Bangsa Melayu sangat menjunjung tinggi adat-istiadat dan kesopanan. Budi bahasa sebagai bentuk sopan santun lebih penting dibandingkan tingkah dan gaya hal duniawi. Hal ini sejalan dengan aturan dalam agama. Islam mengajarkan bahwa seseorang tidak dinilai berdasarkan penampilan luarnya saja, banyaknya harta atau tingginya jabatan yang dimiliki. Lebih dari itu, orang dinilai dari pengetahuan dan ilmu yang dikuasai. Misalnya cara bertutur kata menyampaikan pendapat dan gagasan. Hal sederhana ini akan membedakan kelas seseorang di mata orang lain. Perilaku yang baik, sopan santun akan lebih disukai dan terpandang daripada hanya bermodal harta tanpa ilmu dan adab. Ikan nila mudah terpantau Katak loncat terkena duri Siapa hidup di tanah rantau Baik-baik membawa diri Contoh lain dari pantun karya nenek moyang yang berisi nasehat terlihat pada penggalan pantun di atas. Bercerita tentang kehidupan perantauan, nasehat baik disampaikan agar seseorang selalu menjaga diri dan berbuat baik dimanapun berada. Berada jauh dari kampung halaman, seorang perantau harus bisa membawa diri dengan baik. Tidak hanya menyesuaikan dengan kondisi fisik tempat tinggal baru, tapi lebih jauh tentang kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Sebagai pendatang hendaknya menjadi pihak yang lebih aktif dalam menyesuaikan diri. Mencari cara agar dapat berbaur dan mengenal kebiasaan di tempat baru. Tidak lupa juga norma-norma yang berlaku dan adat istiadat setempat. Baca Juga Pantun Kemerdekaan 4. Pantun Bertema Kritik Sosial Selain pantun bertema nasehat dan adat diatas, ada pula pantun lama yang terbentuk atas dasar pemikiran dan tanggapan terhadap kondisi kehidupan. Pantun ini diutarakan sebagai kritikan atau pernyataan ketidakpuasan terhadap norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya sebagai berikut Sudah puas ku tanam ubi Nanas juga dilihat orang Sudah banyak ku tabur budi Emas lebih dipandang orang Kata nanas dan ubi berperan sebagai kiasan tentang hal lahiriah yang melekat pada diri seseorang. Ubi sebagai budi, hal penting yang tersembunyi selayaknya tanaman ubi dalam tanah. Sedangkan nanas, sebagai buah yang tumbuh di atas tanah akan lebih dipandang dan terlihat. Nanas diibaratkan emas, harta benda sebagai wujud kegemaran duniawi manusia. Penutup Pantun di atas hendak menyampaikan sebuah pesan tentang sebuah norma sosial yang kadang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa orang lebih suka melihat martabat seseorang emas dan harta benda secara tampilan lahiriah. Dibandingkan budi baik dan tingkah laku yang tidak tampak, meskipun perannya lebih penting. Demikian pembahasan mengenai pantun karya nenek moyang yang sudah ada dan dikenal sejak dahulu kala. Meskipun asal-muasal terciptanya tidak pernah ada keterangan pasti, tapi keberadaannya sudah mendarah daging dalam masyarakat. Sebagai bagian dari warisan budaya dari nenek moyang, sudah sepantasnya pantun menjadi hal yang dilindungi dan dilestarikan. Pantun Karya Nenek Moyang
UNESCOmenilai pantun memiliki arti penting bagi masyarakat melayu. Bukan hanya sebagai alat komunikasi sosial, namun juga kaya akan nilai-nilai budaya dan agama yang menjadi panduan moral. Pantun adalah puisi lama berima yang sudah ada sejak lima abad lalu di nusantara. Dan dipakai di banyak daerah meski dengan sebutan yang berbeda-beda.
Dokumentasi Foto Andrys dari Pixabay.“Daun Bidara Gugur Sehelai, Jatuh di Kolam di Kebun Raya, Sebelum Acara Akan Dimulai, Terimalah Salam darilah Saya”Spontan peserta menjawabnya Cakeeepp…. Sontak, atmosfer acara pun mencair seketika. Sang pimpinan instansi riset pemerintah itu pun melanjutkan dengan ucapan salam kepada para tamu undangan. Pantun di atas adalah pantun seorang pimpinan instansi riset, sebelum berpidato membuka sebuah acara. Dirinya langsung mendapat perhatian lebih dari para undangan gegara pantun tersebut. Karena sebagai tradisi lisan berbahasa, pantun adalah budaya khas Indonesia yang cukup efektif mencairkan suasana. Pantun tersebut ibarat ice breaker atau berfungsi untuk memecahkan suasana yang kaku Rosadi dan Lesmana, 2020. Fenomena pembacaan satu dua pantun sebelum acara dimulai, menjadi marak di lingkungan instansi pemerintahan. Tak ayal, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pun membacakan beberapa pantun saat memimpin pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden dan Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 lalu. Salah satu pantunnya yang ia persembahkan untuk Prabowo Subianto, sebagai bentuk apresiasi telah hadir dalam pelantikan Jokowi, rimanya berpola a-a-a-a berbunyi "Dari Teuku Umar ke Kertanegara, Dijamu Nasi Goreng oleh Ibu Mega. Meski Pak Prabowo Tak Jadi Kepala Negara, Tapi Masih Bisa Berkuda dan Berlapang Dada”Kondisi ini sebetulnya menggembirakan bagi perkembangan budaya dan bahasa Indonesia. Namun menjadi miris ketika generasi baby boomer marak menggunakan pantun dalam komunikasi mereka, namun generasi milenial malah sedikit demi sedikit meninggalkan bahasa Ibu mereka. Banyak generasi muda zaman now, saat berkomunikasi dengan teman sebayanya menggunakan bahasa asing atau bahasa alay. Misal “Elo, Gua, End”. Alasannya, biar gaul atau kedengeran lebih keren. Pantun Alat Komunikasi Beragam TujuanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pantun adalah bentuk puisi Indonesia Melayu, tiap bait kuplet biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b, tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan sampiran saja dan baris ketiga dan keempat merupakan dengan definisi tersebut, menurut Sadeli 2019, pantun adalah bagian dari sastra puisi lama yang tujuannya sebagai alat komunikasi dengan ragam tujuan. Pantun dapat menjadi sarana menyampaikan nasihat, memberi hiburan, bahkan dapat dijadikan alat kritik sosial, tanpa harus melukai perasaan orang yang mendengarnya. Itulah salah satu kelebihan buku "Bloemlezing Uit Het Klassiek Maleis" atau Bunga Rampai Melaju Melayu Kuno karya Dr. Emeis 1949 dikatakan “pantun itu merupakan seni ra’jat asli. Tiap-tiap orang harus dapat menjatakan isi hatinja dalam pantun. Baik yang tua-tua waktu berpidato, bersenda gurau atau menyindir. Buat anak muda untuk menjatakan kasihnja”.Menurut Budayawan dan Sejarawan Betawi Yahya, Andi Saputra 2019, pantun menjadi penting dan strategis karena merupakan bentuk media komunikasi untuk menghindari penggunaan dialog sehari-hari yang kemungkinan penuh dengan kata-kata kasar. Jadi fungsi pantun pada upacara itu bertujuan memperhalus bentuk dialog sehingga suasana yang dibangun pada saat itu adalah suasana saling hormat-menghormati, sakral dan santun, sambil tidak menghilangkan kesan pantun terdiri dari empat baris, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, terdapat sampiran dan isi, memakai rima berpola a-b-a-b. Berikut contoh beberapa pantun bertema Pekan Ilmiah Remaja PIR dan Pekan Ilmiah Remaja Regional PIRR. Pantun ini disiapkan penulis untuk pejabat instansi riset yang memberikan sambutan. Berikut pantunnyaSampiran ap-at “Makan Roti Dikasih Kecap, Minum Jamu Jadikan Obat dan Isi ap-at Selamat Mengikuti PIR Cilacap, Tambah Ilmu Tambah Sahabat”Sampiran ke-et “Dari Kramat Jati ke Jatiroke, Main Rebana dibuat Kaset dan Isi ke-et Selamat Mengikuti PIRR Merauke, Semoga Berguna Semangat Meriset”Sampiran ah-at “Naik Pedati Tersenyum Sumringah, Sejenak Rehat Sekedar Berjabat dan Isi ah-at Selamat Mengikuti PIRR Jawa Tengah, Semoga Sehat Ilmunya Manfaat”Pantun di atas menggunakan aturan lebih ketat daripada umumnya. Tidak hanya rima di akhir tiap baris sampiran yang diperhatikan, namun rima di akhir suku kata pada kata kedua/ketiga setiap baris sampiran pun disesuaikan dengan rima di akhir suku kata pada kata kedua/ketiga isi pantun. Mari kita coba membuat pantun seperti di atas. Pertama-tama tentukan dahulu temanya. Apakah ingin membuat pantun bertema sambutan atau penutupan acara, pantun bertema agama atau bertema percintaan. Lalu mulai buat dua baris isi. Perhatikan suku kata dari isi, berikut pola rimanya. Terakhir buatlah sampiran yang disesuaikan dengan isi pantun bertema penutup acara. Pertama-tama kita siapkan dua baris isi. Misalnya “Maaf Dipinta pada Bapak/Ibu Sekalian, Jika Ada Silap Kata Sajian Tak Berkenan”Lihat pola rima isi tersebut, baik di akhir suku kata kedua pada kata kedua dan rima pada akhir baris kedua masing-masing ta dan an. Begitu pula pola rima yang sama pada baris kedua isi. Selanjutnya kita susun sampiran yang ada korelasinya denga rima yang sesuai, maka didapatlah “Batu Permata Batu Berlian, Hiasan Mahkota Raja dari Yunan”Bagaimana? Mudah kan? Yuks berbicara santun dengan pantun.“Bakar Ikan si Ikan Tenggiri, Enggak Dijaga Digondol Kucing. Nyok Lestarikan Budaya Sendiri, Jangan Bangga Budaya Asing”. MengutipModul Bahasa Indonesia SD Kelas V terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pantun adalah karya sastra yang sarat akan makna, kritik serta ide-ide kreatif yang padat kandungan maknanya. Sementara itu, pantun nasihat adalah pantun yang mengandung ajaran-ajaran baik yang disebut nasihat. contoh pantun yg mengandung pesan kritik sosial pola pantun berkait bertema kritik sosial ??buatlah pantun dgn tema kritik sosial, sebanyak 3 baitteladan pantun kritik sosial 5 bait**teladan pantun berkait bertema kritik sosial ?? kartu hape gue ialah tridan yg punya namanya otangimana mau mampu mengantrikalo mau dapat, harus berebutan pola pantun berkait bertema kritik sosial ?? Makan roti berlapis kejuJangan lupa ditaruh nampan Jikalau ingin pendidikan maju Jangan korupsi dana pendidikan Bunga melati berwarna putih Mekar mewangi indah di taman Bagaimana korupsi akan bersih Bila koruptor ringan hukuman Membeli baju ke Cikini Bajunya bagus berbahan sutera Apa kesudahannya negeri ini Bila pemimpin hanya akil bicara buatlah pantun dgn tema kritik sosial, sebanyak 3 bait Sepandai-berilmu tupai melompat Sekali waktu gagal juga Selihai-lihai dictator mendustai rakyat Pada jadinya terjungkal juga Di bubungan atap bersembunyi tokek Berbunyi nyaring di malam hari Waktu sekolah gemar menyontek Makara pemimpin suka korupsi Pemakan buah namanya kampret Memburu risky berkawan-kawan Datang rapat pakai jam karet Banyak terjadi,ditiru jangan Dilumbung padi banyak tikus Tikus diburu meloncat-loncat Sudah revormasi,KKN jalan terus Tandanya kita jalan di daerah teladan pantun kritik sosial 5 bait sepandai pandai bajing meleompat niscaya akan jatuh jugasepandai pandai derektur menipu rakyatniscaya akanterjungkal juga **teladan pantun berkait bertema kritik sosial ?? Jalan-jalan ke kota Palutidak lupa membeli oleh-olehJika ingin pendidikan majuJangan korupsi dana pendidikan Burung gagak hitam bulunyaterbang terbang di atas tamanKapankah korupsi akan sirnajika koruptor dihukum ringan? Senyumanmu manis sekalimenciptakan diriku ini jadi kesengsemApa kesannya negeri iniBila pejabatnya hanya cendekia bicara
Oleh Trimanto B. Ngaderi*) Keramahtamahan itu mendadak menjadi kekakuan. Sebuah pertanyaan atau lebih tepat sebuah kritikan, membuat sang kyai kebakaran jenggot. Merah mukanya tak dapat menyembunyikan kemarahan yang mendidih. Sorot matanya yang tajam menunjukkan kegeraman yang memuncak.
- Pantun Lucu jadi trend di kalangan anak muda. Pantun Lucu ini kerap digunakan sebagai status atau pesan di media sosial. Nah, bagi kamu yang ngaku anak gaul tentunya harus update dengan beragam Pantun Lucu untuk dikirim ke teman, Berikut ketengahkan 10 Pantun Lucu Burung perkutBurung kutilangKamu kentutNgga bilang-bilang Naik Gunung Turun Gunung, Kalian Kira Ndak Lelah ?? Baca juga Pantun Melayu Kekinian, Dari Pantun Jenaka Hingga Pantun Nasehat Baca juga Contoh Pantun Nasehat dan Pantun Jenaka dalam Pantun Melayu Paling enak makan buah pepayaJangan lupa buahnya dibilasKalau sudah baca pesan sayaJangan lupa untuk dibalas Berenang renang ke huluBerakit rakit ke tepianBagai mn kita mau ke penghuluKalo selama ini kita cuma temanan Ikan emas di dalam kolamKolam luas amatlah dalamDari lubuk hati yang paling dalamKu ucapkan selamat malam Pisang raja pisang jantanDi goreng dengan tepung tapiokaCoba terka wahai kawanKalo pisang goreng di makan panas panas bahasa cina nya apa Beli getukBeli anggurMata ngantukSusah tidur Kamu suka roti aku suka donatKamu sakit hati aku Bodi amat Ayam berkokokDi atas gentengKalo gak rokokGak ganteng Makan sosis sosisnya dipanggangBelinya di Kota LamonganTangan aja gal bisa di pegangApalagi omongan Hendri Gusmulyadi /
xZKTh.